Berita Eksternal

Siswa SD memperlihatkan kartu vaksinasi usai mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Taman Hutan Kota Joyoboyo, Kota Kediri, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Prasetia FauzaniKediri (ANTARA) – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berencana melakukan vaksinasi COVID-19 untuk pelajar usia 6-11 tahun menyusul adanya instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak dalam rentang usia tersebut guna mengoptimalkan pembelajaran tatap muka terbatas.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik instruksi Presiden untuk segera melakukan vaksinasi pada anak usia 6 sampai 11 tahun.

“Kami segera tindaklanjuti instruksi Bapak Presiden. Sangat penting untuk segera memberikan vaksinasi pada anak, agar imunitas semakin kuat. Karena mereka juga rentan terpapar COVID-19 di tengah sekolah tatap muka atau bermain bersama teman,” kata dia di Kediri, Senin

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto mengatakan pihaknya masih koordinasi dengan lintas sektor, termasuk Dinas Pendidikan Kota Kediri, terkait dengan rencana vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun tersebut.

Ia mengatakan untuk usia itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Namun, jika masih ada yang setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kediri belum ikut vaksinasi, akan dilakukan vaksinasi pada yang bersangkutan.

“Mulai usia 6-11 tahun. Mungkin SD atau SMP yang masih umur di bawah 12 tahun. Tapi ini masih koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kediri dan Kamis paling cepat (vaksinasi COVID-19 untuk anak enam tahun ke atas),” katanya.

Terkait dengan rencana vaksinasi, ia mengatakan kemungkinan akan dilakukan di sekolah masing-masing. Namun, semua juga menunggu jadwal tim medis.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto juga menyambut baik rencana vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun itu. Saat ini, anak-anak yang sudah vaksinasi COVID-19 adalah usia 12 tahun ke atas.

“Kami siap saja. Ini juga menunggu koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kediri. Untuk vaksinasi anak usia 12 tahun semua sudah,” katanya.

Hingga saat ini, aktivitas sekolah di Kota Kediri masih menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas. Semua sekolah juga sudah diizinkan untuk pembelajaran tatap muka terbatas tersebut.

Di Kota Kediri, terdapat 150 SD negeri dan swasta serta 31 untuk SMP negeri dan swasta.

Di pusat, vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun akan dimulai Selasa (14/12). Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data Sensus Penduduk 2020.

Pelaksanaan vaksinasi untuk anak sesuai dengan instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak 6 sampai 11 tahun. Selain itu, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.

Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Di tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen lansia.

Sampai saat ini, sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali. 

Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar usia 6 tahun ke atas. (Foto: PKP Sekretariat Daerah Kota Kediri)

Kediri, koranmemo.com- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar usia 6 tahun ke atas menyusul adanya Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak 6 Tahun sampai 11 tahun. 

Hal itu dilakukan salah satunya guna mengotimalkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik Instruksi Presiden untuk segera melakukan vaksinasi pada anak usia 6 tahun sampai 11 tahun.

“Kita akan segera tindaklanjuti instruksi Bapak Presiden. Sangat penting untuk segera memberikan vaksinasi pada anak, agar imunitas semakin kuat. Karena mereka juga rentan terpapar virus Covid-19 di tengah sekolah tatap muka atau bermain bersama teman,” ujar Mas Abu. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri, Alfan Sugiyanto mengatakan pihaknya masih koordinasi dengan lintas sektor termasuk Dinas Pendidikan terkait dengan rencana kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun ke atas itu.

Menurut dia, untuk anak usia itu adalah tingkat sekolah dasar. Namun, jika masih ada yang setingkat sekolah menengah pertama di Kota Kediri belum ikut vaksinasi, akan dilakukan vaksinasi pada yang bersangkutan.

“Mulai usia 6-11 tahun. Mungkin SD atau SMP yang masih umur di bawah 12 tahun. Tapi ini masih koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kamis paling cepat (vaksinasi Covid-19 untuk anak 6 tahun ke atas),” beber Alfan Sugiyanto, Senin 

Terkait dengan rencana vaksinasi, kemungkinan akan dilakukan di sekolah masing-masing. Namun, semua juga menunggu jadwal tim medis. 

“Rabu itu ada jadwal vaksinasi rutin di puskesmas untuk bayi dan balita. Kalau stok vaksin ada, jenisnya Sinovac,” kata Alfan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto juga menyambut baik rencana vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun itu. Saat ini, anak-anak yang sudah vaksinasi Covid-19 adalah usia 12 tahun ke atas.

“Kami siap saja. Ini juga menunggu koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Untuk vaksinasi anak usia 12 tahun semua sudah,” kata Siswanto.

Hingga kini, aktivitas sekolah di Kota Kediri masih menerapkan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM  ) Terbatas. Namun, semua sekolah juga sudah diizinkan untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas tersebut.  Ada 150 sekolah dasar negeri dan swasta di Kota Kediri serta 31 untuk SMP negeri dan swasta. 

Di pusat, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun sampai 11 tahun akan dimulai Selasa, 14 Desember 2021. Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020. 

Pelaksanaan vaksinas untuk anak sesuai dengan Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak 6 sampai 11 tahun. Selain itu, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. 

Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Di tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

surya/didik mashudi
Kegiatan vaksinasi dengan sasaran pelajaran SMP di Kota Kediri. 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI – Batas usia untuk sasaran vaksinasi Covid-19 semakin rendah, setelah pemerintah memutuskan mengizinkan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun mulai Selasa (13/12/2021). Kota Kediri pun sudah melakukan persiapan menyusul adanya Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada di usia tersebut.

Vaksinasi anak usia 6 tahun ke atas itu, sekaligus akan mengoptimalkan pembelajaran tatap muka terbatas yang telah berlangsung di Kota Kediri.

“Kita segera tindaklanjuti instruksi Bapak Presiden. Sangat penting untuk segera memberikan vaksinasi pada anak, agar imunitas semakin kuat. Karena mereka juga rentan terpapar Covid-19 di tengah sekolah tatap muka atau bermain bersama temannya,” ujar Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Senin (13/12/2021).

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri, Alfan Sugiyanto mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan lintas sektor. Termasuk dengan Dinas Pendidikan Kota Kediri terkait dengan rencana vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun ke atas.

Anak usia 6 tahun ke atas adalah tingkat sekolah dasar. Namun, jika masih ada yang setingkat sekolah menengah pertama namun belum ikut vaksinasi, akan dilakukan vaksinasi pada yang bersangkutan.

“Mungkin siswa SD atau SMP yang masih umur di bawah 12 tahun. Tetapi kami masih berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Paling cepat Kamis (16/12/2021) vaksinasinya,” jelas Alfan.

Rencana vaksinasi kemungkinan dilakukan di sekolah masing-masing. Namun semua juga menunggu jadwal tim medis. Stok vaksin yang ada jenis Sinovac.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Drs Siswanto menyambut baik rencana vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Saat ini, anak-anak yang sudah divaksin Covid-19 adalah usia 12 tahun ke atas.

“Kami siap saja. Ini juga menunggu koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Untuk vaksinasi anak usia 12 tahun semua sudah,” jelas Siswanto.

Aktivitas sekolah di Kota Kediri masih menerapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Semua sekolah juga sudah diizinkan untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Ada 150 sekolah dasar negeri dan swasta di Kota Kediri, serta 31 untuk SMP negeri dan swasta.

Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar usia 6 tahun ke atas menyusul adanya Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak 6 sampai 11 tahun. Hal itu dilakukan salah satunya guna mengotimalkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik Instruksi Presiden untuk segera malakukan vaksinasi pada anak usia 6 sampai 11 tahun.

“Kita akan segera tindak lanjuti instruksi Bapak Presiden. Sangat penting untuk segera memberikan vaksinasi pada anak, agar imunitas semakin kuat. Karena mereka juga rentan terpapar virus Covid-19 di tengah sekolah tatap muka atau bermain bersama teman,” ujar Mas Abu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri, Alfan Sugiyanto mengatakan pihaknya masih koordinasi dengan lintas sektor termasuk Dinas Pendidikan terkait dengan rencana kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun ke atas itu.

Menurut dia, untuk anak usia itu adalah tingkat sekolah dasar. Namun, jika masih ada yang setingkat sekolah menengah pertama di Kota Kediri belum ikut vaksinasi, akan dilakukan vaksinasi pada yang bersangkutan.

“Mulai usia 6-11 tahun. Mungkin SD atau SMP yang masih umur di bawah 12 tahun. Tapi ini masih koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kamis paling cepat (vaksinasi Covid-19 untuk anak 6 tahun ke atas),” beber Alfan Sugiyanto, Senin.

Terkait dengan rencana vaksinasi, kemungkinan akan dilakukan di sekolah masing-masing. Namun, semua juga menunggu jadwal tim medis.

“Rabu itu ada jadwal vaksinasi rutin di puskesmas untuk bayi dan balita. Kalau stok vaksin ada, jenisnya Sinovac,” kata Alfan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto juga menyambut baik rencana vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun itu. Saat ini, anak-anak yang sudah vaksinasi Covid-19 adalah usia 12 tahun ke atas.

“Kami siap saja. Ini juga menunggu koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Untuk vaksinasi anak usia 12 tahun semua sudah,” kata Siswanto.

Hingga kini, aktivitas sekolah di Kota Kediri masih menerapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Namun, semua sekolah juga sudah diizinkan untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas tersebut. Ada 150 sekolah dasar negeri dan swasta di Kota Kediri serta 31 untuk SMP negeri dan swasta.

Di pusat, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun akan dimulai Selasa, 14 Desember 2021. Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Pelaksanaan vaksinas untuk anak sesuai dengan Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak 6 sampai 11 tahun. Selain itu, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.

Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Di tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Kegiatan sekolah anak sebelum pandemi Covid-19 melanda, kegiatan belajar mengajar berjalan tanpa kendala. (dhita septiadarma/memo)

Kediri, koranmemo.com – Setelah pemerintah pusat memberikan lampu hijau untuk vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6 sampai 12 tahun, Pemerintah Kota Kediri melakukan persiapan pelaksanaannya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, dr Fauzan Adima, menyebut daerah tinggal menunggu pasokan vaksin.

Fauzan menjelaskan, setelah vaksinasi dosis 1 secara nasional sudah mencapai 70,52 persen, pemerintah pusat mulai memperlebar cakupan vaksin pada anak usia 6 sampai 12 tahun.

“Benar memang pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan tersebut. Sekarang kami tinggal menunggu vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk melaksanakan vaksin,” katanya.

Lebih lanjut, vaksinasi usia 12 tahun sampai 59 tahun sudah mencapai 124,2 persen mendapatkan dosis 1. Selebihnya 68,28 lansia juga sudah menerima vaksin pada data yang didapat dari vaksin.kemkes.go.id, Senin (13/12).

Dengan capaian tersebut, Kota Kediri mendapatkan asesmen Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Hal tersebut juga didukung dengan tingkat testing, tracing, dan treatment yang memadai.

Sementara itu sekolah menyambut baik adanya kebijakan tersebut. Kepala SDN Betet 3, Wita Suwarna, menyebut adanya vaksinasi anak usia SD dapat mempermudah proses pendidikan anak.

“Jika sebelumnya masih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) lalu Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Bukan tidak mungkin selanjutnya bisa PTM seperti sebelum pandemi,” imbuhnya.

Selain itu, sekolahnya juga sedang menjalankan pendidikan inklusi, di mana peserta didiknya adalah anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan keterbatasan belajar.

Selama PJJ dan PTMT ini pemberian materi pada anak semakin lambat karena hanya melalui internet dan dua kali pertemuan dalam sepekan.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Pemerintah Kota Kediri bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar usia 6 sampai 11 tahun menyusul adanya Instruksi Presiden terkait hal tersebut, guna mengotimalkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Alfan Sugiyanto, mengatakan bahwa pihaknya masih koordinasi dengan lintas sektor soal rencana vaksinasi Covid-19 untuk anak dengan usia yang telah disebutkan.

“Mulai usia 6-11 tahun. Mungkin SD atau SMP yang masih umur di bawah 12 tahun. Tapi ini masih koordinasi dengan dinas pendidikan dan Kamis paling cepat (vaksinasi Covid-19 untuk anak 6 tahun ke atas),” ujarnya, Senin (13/12).

Terkait dengan rencana vaksinasi, kata Alfan, kemungkinan akan dilakukan di sekolah masing-masing. Namun, hal itu masih menunggu jadwal dari tim medis.

“Rabu itu ada jadwal vaksinasi rutin di puskesmas untuk bayi dan balita. Kalau stok vaksin ada, jenisnya Sinovac,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Siswanto, juga menyambut baik rencana vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun itu. “Kami siap saja. Ini juga menunggu koordinasi dengan dinas kesehatan. Untuk vaksinasi anak usia 12 tahun semua sudah,” kata Siswanto.

Aktivitas sekolah di Kota Kediri kini masih menerapkan PTM Terbatas. Ada 150 sekolah dasar negeri dan swasta di Kota Kediri serta 31 untuk SMP negeri dan swasta yang telah melakukan giat belajar-mengajar.

Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun akan dimulai di pusat, Selasa (14/12). Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Pelaksanaan vaksinasi untuk anak sesuai dengan Instruksi Presiden. Selain itu, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia tersebut.

“Kita akan segera tindak lanjuti instruksi Bapak Presiden. Sangat penting untuk segera memberikan vaksinasi pada anak, agar imunitas semakin kuat. Karena mereka juga rentan terpapar virus Covid-19 di tengah sekolah tatap muka atau bermain bersama teman,” kata Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar.

Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Di tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

Sampai saat ini, sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota di 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria itu, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

KEDIRI, KANALINDONESIA.COM: Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar usia 6 tahun ke atas menyusul adanya Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak 6 sampai 11 tahun. Hal itu dilakukan salah satunya guna mengotimalkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik Instruksi Presiden untuk segera malakukan vaksinasi pada anak usia 6 sampai 11 tahun.

“Kita akan segera tindak lanjuti instruksi Bapak Presiden. Sangat penting untuk segera memberikan vaksinasi pada anak, agar imunitas semakin kuat. Karena mereka juga rentan terpapar virus Covid-19 di tengah sekolah tatap muka atau bermain bersama teman,” ujar Mas Abu

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri, Alfan Sugiyanto mengatakan pihaknya masih koordinasi dengan lintas sektor termasuk Dinas Pendidikan terkait dengan rencana kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun ke atas itu.

Menurut dia, untuk anak usia itu adalah tingkat sekolah dasar. Namun, jika masih ada yang setingkat sekolah menengah pertama di Kota Kediri belum ikut vaksinasi, akan dilakukan vaksinasi pada yang bersangkutan.

“Mulai usia 6-11 tahun. Mungkin SD atau SMP yang masih umur di bawah 12 tahun. Tapi ini masih koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kamis paling cepat (vaksinasi Covid-19 untuk anak 6 tahun ke atas),” beber Alfan Sugiyanto, Senin.

Terkait dengan rencana vaksinasi, kemungkinan akan dilakukan di sekolah masing-masing. Namun, semua juga menunggu jadwal tim medis.

“Rabu itu ada jadwal vaksinasi rutin di puskesmas untuk bayi dan balita. Kalau stok vaksin ada, jenisnya Sinovac,” kata Alfan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto juga menyambut baik rencana vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun itu. Saat ini, anak-anak yang sudah vaksinasi Covid-19 adalah usia 12 tahun ke atas.

“Kami siap saja. Ini juga menunggu koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Untuk vaksinasi anak usia 12 tahun semua sudah,” kata Siswanto.

Hingga kini, aktivitas sekolah di Kota Kediri masih menerapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Namun, semua sekolah juga sudah diizinkan untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas tersebut. Ada 150 sekolah dasar negeri dan swasta di Kota Kediri serta 31 untuk SMP negeri dan swasta.

Di pusat, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun akan dimulai Selasa, 14 Desember 2021. Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Pelaksanaan vaksinas untuk anak sesuai dengan Instruksi Presiden untuk segera melaksanakan vaksinasi pada anak 6 sampai 11 tahun. Selain itu, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.

Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Di tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali

Vaksinasi untuk anak usia dibawah 12 tahun akan segera dilaksanakan di Kota Kediri. (Linda Kusuma Wardhani/AGTVnews.com)

AGTVnews.com – Pemerintah Kota Kediri sudah mulai bersiap untuk memberikan vaksin bagi anak dibawah 12 tahun.

Instruksi Presiden untuk penyelenggaraan vaksini sudah keluar dan akan segera ditindaklanjuti.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menilai, vaksin bagi anak usia 6-11 tahun ini sangat penting. Terlebih dalam pelaksanaan pembelajaran sekolah tatap muka terbatas.

“Kita akan segera tindak lanjuti instruksi Bapak Presiden. Sangat penting untuk segera memberikan vaksinasi pada anak, agar imunitas semakin kuat.”

“Karena mereka juga rentan terpapar virus Covid-19 di tengah sekolah tatap muka atau bermain bersama teman,” ujar Mas Abu sapaan akrab Wali Kota, Senin 13 Desember 2021.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri, Alfan Sugiyanto mengatakan saat ini masih melakukan koordinasi dengan lintas sektor termasuk Dinas Pendidikan terkait dengan rencana kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ke atas itu.

“Mulai usia 6-11 tahun. Mungkin SD atau SMP yang masih umur di bawah 12 tahun. Tapi ini masih koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kamis paling cepat (vaksinasi Covid-19 untuk anak 6 tahun ke atas),” beber Alfan Sugiyanto, Senin.

Rencananya, vaksinasi akan dilakukan di masing-masing sekolah.

Saat ini sekitar 181 sekolah di Kota Kediri sudah menggelar pembelajaran tatap muka terbatas. Untuk 150 sekolah dasar dan 31 lainnya merupakan sekolah menengah pertama.

Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Di tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Pemerintah Kota Kediri mempercepat capaian vaksinasi dengan menggencarkan sasaran termasuk di gereja saat perayaan Natal. (Linda Kusuma Wardhani/AGTVnews.com)

AGTVnews.com – Mengantisipasi adanya lonjakan mobilitas dari sejumlah warga jelang Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota Kediri memiliki beberapa skema yang akan dijalankan.

Termasuk diantaranya adalah dengan menambah lokasi titik-titik vaksin yang akan digelar di beberapa gereja secara acak.

Skema ini dilakukan untuk meningkatkan serapan vakisnasi pada masyarakat sehingga segera terbentuk kekebalan komunal atau herd immunity.

“Kami akan menyiapkan petugas kesehatan di beberapa titik yang ditentukan. Kami juga akan buka gerai vaksinasi di gereja saat malam Natal.”

“Jadi, yang belum vaksinasi akan langsung divaksinasi. Lokasi gerejanya juga acak,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima.

Dari data yang ada, jumlah vaksin untuk dosis pertama di Kota Kediri mencapai 125 persen. Sementara untuk dosis kedua hampir 98 persen.

“Capaian vaksinasi untuk lansia di Kota Kediri sudah mencapai 67 persen,” imbuh Fauzan.

Dengan skema yang dilakukan ini, diharapkan warga yang belum tervaksin akan segera mendapatkan vaksin. Sehingga capaian kekebalan komunal bisa segera tercapai.

Saat ini Kota Kediri berada di PPKM Level 1 berdasarkan Imendagri. Sejumlah kegiatan perekonomian sudah diberlakukan secara normal namun terbatas.

Kegiatan di pusat perbelanjaan dan juga pasar tradisional sudah kembali normal, namun kapasitas yang diperbolehkan sebesar 75 persen dari kapasitas maksimal.

Tidak hanya itu, pemerintah setempat juga sudah mulai membuka sejumlah ruang terbuka hijau. Pun demikian ada syarat dan ketentuan yang berlaku bagi masyarakat yang akan berkunjung ke taman kota maupun ruang terbuka hijau tersebut.

TribunJatim.com/ Didik Mashudi
Petugas memeriksa hasil rapid tes secara acak dengan sasaran pengunjung mall dan swalayan di Kota Kediri, Sabtu (11/12/2021). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI -Berbagai upaya pencegahan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 terus dilakukan Pemkot Kediri menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sabtu (11/12/2021).

Upaya itu salah satunya dengan melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di 5 mall dan swalayan. Diantaranya, Kediri Town Square, Kediri Mall, Golden Swalayan, Ramayana, dan Dhoho Plaza.

Selain melakukan pengecekan, tim gabungan yang terdiri dari petugas Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan BPBD Kota Kediri juga melakukan rapid test antigen secara acak kepada para pengunjung dan karyawan yang bekerja di swalayan.

Vina Mahitasari salah satu pengunjung swalayan Kediri Town Square menyambut baik dengan kegiatan rapid tes acak yang dilakukan Pemkot Kediri di pusat perbelanjaan. 

Menurutnya hal tersebut dilakukan agar mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.

“Tadi awalnya saya terkejut ada kegiatan seperti ini. Namun karena saya merasa sehat jadi saya tidak masalah untuk ikut rapid test antigen ini,” ungkapnya.

Dijelaskan kegiatan ini baik sekali untuk mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. 

Karena akhir-akhir ini mulai banyak masyarakat yang sudah tidak memakai masker atau banyak kerumunan di tempat perbelanjaan.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima menjelaskan,  kegiatan dilakukan sebagai salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk menghadapi liburan Nataru. 

Hal tersebut untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 dan juga upaya mencegah varian baru virus Corona masuk ke wilayah Kota Kediri.

Rencananya kegiatan ini akan dilakukan secara berkala hingga H-7. Kegiatan difokuskan pengecekan di titik-titik check point atau pintu masuk menuju Kota Kediri. 

“Nanti di titik tersebut akan dilakukan swab test dan pengecekan kepada pelaku perjalanan yang belum melakukan vaksin,” jelasnya. 

Sementara dalam melakukan rapid test antigen diambil 50 sampel di setiap tempat. Jika nantinya terdapat sampel yang terindikasi positif Covid-19, Dinas Kesehatan akan langsung menghubungi kepada pihak yang terindikasi positif agar segera bisa ditangani lebih lanjut.

“Jika kita mendapati sampel yang menunjukkan hasil positif Covid-19, kita langsung menghubungi pihak yang terindikasi positif agar dilakukan penanganan lebih lanjut. Kita ingin mengupayakan kegiatan ini bisa efektif untuk menekan lonjakan kasus gelombang ketiga Covid-19,” tandasnya.

Selain melakukan pengawasan protokol kesehatan di swalayan, nantinya tempat-tempat wisata di Kota Kediri juga perlu dilakukan pengecekan. 

Dokter Fauzan Adima menilai, jika tempat-tempat yang ramai dikunjungi wisatawan berpotensi menjadi penyebaran virus walaupun Indonesia sudah menunjukkan pengendalian dan perbaikan kasus Covid-19 yang signifikan. 

“Untuk tempat wisata, kami belum berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata. Tapi rencananya kita akan lakukan pengecekkan ke tempat wisata saat hari Natal dan Tahun Baru itu juga. Karena kita masih memfokuskan pada tempat swalayan dan titik pintu masuk Kota Kediri sampai H-7,” jelasnya.

Diharapkan kegiatan pengawasan penerapan protokol kesehatan di swalayan dapat menambah kesadaran dari pihak swalayan dan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Walaupun tren kasus Covid-19 pada saat ini menunjukkan penurunan, namun masyarakat diharapkan tidak lengah dan tetap menjaga kesehatan.

“Upaya pemerintah dalam mengendalikan kasus Covid-19 sampai saat ini sudah berjalan baik, sehingga jangan sampai terjadi kenaikan kasus usai libur Nataru. Kepada masyarakat untuk tidak kendor dan tetap menjaga prokes dimana pun berada,” pungkasnya